loading...

MIKROSKOP

MIKROSKOP




Untuk melihat benda-benda yang sangat kecil atau renik tidak cukup hanya dengan lup saja. Untuk itu dalam penelitiannya Antonie Van Leeuwenhoek (1632-1723) menemukan sebuah alat yang dapat digunakan untuk mengamati benda-benda renik yang disebut dengan mikroskop.




Sebuah mikroskop terdiri atas susunan dua buah lensa cembung. Lensa cembung yang dekat dengan benda yang diamati disebut dengan lensa obyektif, sedangkan lensa yang dekat dengan mata disebut dengan lensa okuler. Jarak fokus lensa okuler dibuat lebih besar daripada lensa obyektifnya.

Jarak antara lensa objektif dan lensa okuler menentukan panjang pendeknya sebuah mikroskop. Panjang mikroskop atau jarak antara lensa objektif dan lensa okuler sama dengan jarak bayangan objektif ke lensa objektif ditambah jarak bayangan objektif tadi ke lensa okuler atau secara matematis dituliskan : 

d = s'ob + sok

d  = panjang mikroskop,
s'ob = jarak bayangan lensa objektif ke lensa objektif,
sok = jarak bayangan objektif ke lensa okuler.

Ketika melakukan pengamatan dengan menggunakan mikroskop maka benda harus diletakkan di antara fob dan 2 fob. Bayangan yang dibentuk oleh lensa obyektif selanjutnya dipandang sebagai benda oleh lensa okuler dan terletak antara titik optik lensa okuler O dan fokus okuler fok.

Sebuah mikroskop selalu memiliki jarak fokus okuler  (fok) yang lebih besar dari pada jarak fokus obyektif ( fob). Perhatikan diagram pembiasan cahaya pada mikroskop sebagai berikut.

semua benda yang diamati pada mikroskop terletak di ruang II lensa obyektif yaitu untuk membentuk bayangan di ruang III lensa obyektif setelah dibiaskan oleh lensa obyektif. Bayangan ini dianggap benda oleh lensa okuler dan terletak di ruang I lensa okuler. Akhirnya bayangan akhir terbentuk di ruang IV lensa okuler setelah mengalami pembiasan lensa okuler.
Sifat bayangan akhir pada mikroskop adalah:
  • maya,
  • terbalik, 
  • diperbesar, 
  • di ruang IV okuler

Perbesaran lensa obyektif adalah perbesaran linier lensa positif  yang besarnya dinyatakan sebagai :
  
M =    I s’/s I   =   I h’ /h I

dengan
h’ : tinggi bayangan obyektif        
h : tinggi benda obyektif
s : jarak benda obyaktif
s’ : jarak bayangan obyektif        
M : perbesaran lensa obyektif

Perbesaran lensa okuler mikroskop (Mok) sama seperti perbesaran lup. Perbesaran totalnya adalah :

M = Mob x Mok
 

0 Response to "MIKROSKOP"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

loading...

Iklan Bawah Artikel

loading...